-->

Sudut pandang dari masyarakat tentang Game Online


Di era modern ini masih banyak orang yang memandang sebelah mata bahwa game online adalah hanya untuk bersenang senang, membuang waktu, melepas kepenatan setelah bekerja atau bahkan sekedar refreshing. Mayoritas orang beranggapan juga kalau game online mempunyai dampak yang sangat buruk bagi generasi remaja.

Meskipun banyak juga remaja bahkan anak anak yang menghabiskan waktunya hanya untuk bermain game di depan komputer atau smartphone dan seolah mereka tidak mempedulikan masa depannya kelak. Mereka sudah di cetak biru oleh kedua orang tuanya.

Game online juga sering menjadi pemicu atau faktor penyebab dari anak anak yang di keluarkan dari sekolah, pernikahan usia dini, bahkan hingga dijadikan alasan tumbuh suburnya sifat introvert/tertutup pada kalangan remaja. Tercatat di Jepang bahkan ada sebutan "otaku" untuk golongan yg tidak pernah keluar dari dunia virtual yang tidak nyata.

Lebih parahnya lagi, banyak akademis yang mencarikan solusi solusi dengan menggunakan terapi khusus hanya untuk menghilangkan dari kecanduan terhadap game online.
Padahal disisi lain, banyak hal hal yang bermanfaat atau berpotensi untuk mengambil "keuntungan" dalam sebuah game online di era modern ini. 

Ini beberapa contohnya :

Youtuber - 
Di era modernisasi youtube adalah platform dimana penggunanua bisa menonton video video berbagai tema terutama konten yang banyak di jumpai channel bertemakan game. Mereka menjaring para pecinta game, penonton umum dan komunitasnya untuk mereact atau hanya merekam bagaimana caranya bermain game dengan dibaluti candaan dan interaksi dalam videonya. Melalui monetisasi video yg di selipkan iklan dari Google Adsense mereka bisa menghasilkan pundi pundi rupiah dalam karya dalam videonya mengekspresikan hobby bermain gamenya. Bahkan seorang youtuber dengan pelanggan setianya atau Subscriber terbanyak di dunia adalah seorang youtuber gamer, yaitu "Pewdiepie".

Cuplikan dari channel youtubenya : Jess no Limit
Bahkan seorang gamer lokal yaitu "Jess no Limit" dengan konten game Mobile Legendsnya dapat meraih kesuksesan besar dalam dunia game di usia muda dan sanggup membeli mobil Ferrari hasil jeripayahnya menjadi pro player di game Mobile Legends.

Professional Gamer -
Turnamen kompetitif sering diadakan dalam dunia game biasanya juga biasa di sebut sebagai E-Sport, keuntungan seorang atlit e-sport tidak kalah dengan atlet olahraga biasanya tercatat dalam beberapa turnamen di adakan dengan hadiah yang luar biasa fantastis. Contoh di pertandingan sebuah game dengan judul The International DOTA2 yang diadakan rutin setiap tahunnya. 

TI5 (The International 2015) total hadiah yang di rebutkan senilai $18,4 juta (setara dengan Rp249 miliar)
TI6 (The International 2016) total hadiah sebesar $20,7 juta (setara dengan Rp277 miliar)

 luar biasa besar bukan untuk sebuah kompetisi game ?

Kesimpulan : Game online bukanlah sekedar permainan apabila di lihat dari sudut pandang lain, tidak semua orang bermain game online hanya untuk sekedar menghabiskan waktu. Faktanya di era modern ini seorang pemain game sudah dapat di jadikan layaknya pekerjaan yang dapat menghasilkan uang

1 Response to "Sudut pandang dari masyarakat tentang Game Online "

  1. Invite your friends, share strategies, and improve your game with other gamers. Come visit our website here https://medium.com/@beritagameonline

    BalasHapus

iklan 2

iklan 3

iklan 4